Resensi Buku Pribadi dan Akhlak Muhammad Saw


Resensi Buku Pribadi dan Akhlak Muhammad Saw
Resensi Buku Pribadi dan Akhlak Muhammad Saw

 Judul: Pribadi dan Akhlak Muhammad Saw

Penulis: Muhammad bin Jamil Zainu

Penerbit: Al-Qawam

Tebal: 196 halaman

Tahun terbit: 2023

Nabi Muhammad Saw merupakan sosok teladan utusan Allah yang memiliki akhlak mulia. Beliau adalah satu-satunya manusia yang dipilih sebagai manusia termulia di muka bumi ini.

Kita sebagai ummat nabi Muhammad setidaknya bisa meneladani Rasulullah Saw dari sikap-sikap yang dimilikinya. Seperti jujur, saling menyayangi, menahan amarah, tidak rakus, suka memaafkan, dan masih banyak sikap terpuji yang melekat pada diri manusia mulia ini.

Hadirnya buku Pribadi dan Akhlak Muhammad Saw sebagai jalan untuk umatnya belajar dan mengetahui kembali betapa mulianya sosok nabi Muhammad.

Pada buku ini penulis memaparkan beberapa hal penting ke dalam tiga bab yaitu tentang sifat pribadi Muhammad Saw, akhlak Muhammad Saw., dan adab-adab islami. Setiap bab memiliki sub bab yang membicarakan point-point tentang hal itu.

Dalam buku ini penulis mengenalkan kembali kepada kita tentang kelahiran Nabi, bagaimana bentuk fisik beliau, bagaimana keutamaan beliau sebagai nabi, wangi tubuh, hingga cara sholat dan cara tidur beliau pun dipaparkan di dalam buku ini.

Sebagai ummat nabi yang setia setidaknya kita tetap meneladani akhlaq yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw kepada kita. Memiliki akhlak yang baik akan membuat kita menjadi orang yang dipandang dan dihargai.

Nabi Muhammad adalah sosok yang memiliki Budi pekerti yang agung, hal tersebut dijelaskan dalam Alquran surat Al-qalam ayat 24 yang artinya "Dan sesungguhnya kami berakhlak yang agung." (Hal: 58)

Keagungan beliau ini bisa dilihat dari sifat-sifat yang membaca sesuatu yang tidak disenangi Allah. seperti membenci dusta, berbicara kasar, tidak suka pada orang yang tidak optimis. beliau adalah salah satu makhluk Allah yang selalu bersikap optimis dan pesimis. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya: Beliau bersikap optimis, tidak pesimis, dan menyukai nama baik[HR. Ahmad, hadis sahih] (hal:59)

Selain akhlaq, ada satu hal penting yang perlu kita miliki dalam hidup ini. ia adalah adab. Tentunya ada yang kita miliki pun harus sesuai dengan ajaran syariat Islam. Dalam buku ini pun penulis memberikan penjelasan yang disertai dengan firman Allah SWT dan hadits Rasulullah Saw., tentang bagaimana berada yang baik sesuai syariat Islam.

Dalam Islam kita diajarkan menjadi orang beradab dari hal-hal yang paling kecil. Seperti adab berpakaian. Dalam berpakaian antara laki-laki dan perempuan dibedakan maka hendaknya seorang laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang menyerupai wanita, begitu pun sebaliknya.

Seorang laki-laki dilarang untuk memakai sarung hingga menjulur ke mata kaki.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda "Bagian sarung yang menjulur sampai bawah mata kaki tempatnya di neraka(HR. Bukhari) (Hal:146)

Selain urusan berpakaian, berhias, menggunakan emas, dan berdandan saat sholat, ada adab terpenting yang sering kita abaikan, yaitu adab mengucapkan salam dan berjabat tangan.

Mengucapkan salam adalah salah satu tanda bahwa kita saling menghormati dan menghargai sesama. Bahkan Allah menjelaskan jika kamu dihormati dengan satu penghormatan, maka balaslah dengan penghormatan yang baik. Hal tersebut dijelaskan dalam Alquran surat An-Nisa' ayat 86 yang artinya: "Jika kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah dengan penghormatan yang baik atau balaslah dengan penghormatan yang serupa. (hal: 165)

Dalam hadir pun dijelaskan barangsiapa yang mendahului mengucapkan salam maka dia akan dekat dengan Allah.

Nabi Saw bersabda: "Manusia yang paling dekat dengan Allah adalah yang mendahului mengucapkan salam." [HR. Abu Daud dan Ahmad, sanadnya shahih] (hal:165)

Selain mengucapkan salam, berjabat tangan adalah hal kecil yang sering kita abaikan. Berjabat tangan merupakan salah satu adab yang jika dijalankan akan diampuni dosa dan mengugurkan kesalahan yang pernah dilakukan. Hal ini senada dengan hadits Nabi yang artinya
Nabi Saw bersabda: Tidaklah dua orang muslim yang berjumpa laku berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah " (hal:171)

Dalam hadis lain berliau menjelaskan" Seseorang mukmin bila berjumpa dengan seorang mukmin yang lain lalu mengucapkan salam dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, bergugurlah  kesalahan-kesalahan keduanya seperti gugurnya daun sebuah pohon" (hal:172)

Begitu komplit dan lengkapnya sikap dan pribadi Rasulullah Saw yang harus kita pelajari kembali. Mengidolakan manusia hanyalah kefanaan semata, hendaknya kita meneladani Rasulullah Saw, manusia pilihan yang berakhlak dan memiliki budi pekerti yang luhur. 

Buku ini hadir sebagai wadah untuk mengenal kembali sikap, akhlak, dan kepribadian yang patut ditiru





Posting Komentar untuk "Resensi Buku Pribadi dan Akhlak Muhammad Saw"