Review Buku: Bohong di Dunia

Review Buku: Bohong di Dunia
Review Buku: Bohong di Dunia/Desain By: Canva

Halo sahabat pena. Hari ini saya ingin mereview sebuah buku yang saya beli 4 tahun silam. Tepatnya di toko buku Titian Hidayah. Pada hari Ahad tanggal 12 Juli 2020.

Identitas buku 

Judul: Bohong di Dunia
Pengarang: Hamka
Penerbit: Gema Insani
Tahun terbit: 2017
Jumlah halaman: 128 halaman

Isi Buku 

Buku yang ditulis oleh Hamka ini memberi sedikit pengetahuan tentang bagaimana kebohongan dan kebenaran.

Pada bab pertama penulis menjelaskan bagaimana seseorang jika ia berbohong.

"... 𝘗𝘦𝘮𝘣𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘦𝘣𝘰𝘩𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘪'𝘵𝘪𝘬𝘢𝘥 (𝘬𝘦𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯𝘢𝘯). 𝘋𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘬𝘩𝘭𝘢𝘬 (𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢), 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘪𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳, 𝘮𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘰𝘩𝘰𝘯𝘨. ' [𝘏𝘢𝘮𝘬𝘢] (𝘩𝘢𝘭 1).

Dengan membaca buku ini kita pun akan mengetahui tentang siapa diri kita. Apakah selama ini kita pun seorang pembohong atau kita sudah jujur. Baik terhadap diri kita maupun pada orang lain.

Kita mengenal kebohongan dalam perkataan. Yah, inilah yang kerap kali dilakukan orang-orang, atau mungkin kita sendiri. Memanipulasikan sesuatu untuk kepentingan pribadi.

Selain kebohongan dalam perkataan ada juga jenis kebohongan yang lain yang dijelaskan oleh Ketua Pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Ada yang disebut bohong diam. Apa maksud dari bohong diam ini?

"𝘚𝘦𝘮𝘢𝘵𝘢-𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢, 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘱𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘢𝘵𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘱𝘶𝘯. 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪, 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘢𝘱-𝘭𝘶𝘢𝘱 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘩𝘪𝘢𝘯𝘢𝘵. " Demikian ungkap Robert Louis Stafenson (hal 7).

Sadar atau tidak ternyata jenis bohong yang satu ini banyak terjadi di lingkungan kita. Ada yang diam-diam berkhianat, ada yang diam-diam berselingkuh dengan pasangan lain, ada yang diam-diam mencuri, dan ada yang diam-diam membenci tapi pura-pura baik di hadapan kita.

Berbohong dalam jenis apa pun adalah kesalahan fatal yang membinasakan. Berbohong hanya mendatangkan kerugian kepada diri sendiri.

Seorang Kepala Sekolah yang berbohong akan hilang kepercayaannya dari para rekan guru, seorang ustadz/Ustazah yang berbohong akan hilang muruahnya di hadapan para santri.

Begitu juga untuk pelaku bisnis dan yang berdagang. Jika memulai sesuatu dengan kebohongan hanya kerugian yang akan kita dapatkan.

Dalam hal apa pun yang dilakukan tidak boleh diselipkan sebuah kebohongan. Karena, dalam agama islam pun diajarkan untuk tidak mencampurkan yang hak dan yang batil. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-baqarah ayat 42 yang artinya:

"𝘋𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘤𝘢𝘮𝘱𝘶𝘳 𝘢𝘥𝘶𝘬 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘵𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 (𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩) 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘺𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪𝘯𝘺𝘢”.

Di samping kebohongan ada kebenaran. Itulah yang harus kita ucapkan. Kebenaran diletakkan kepada dua perkara:

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 hendaklah perbuatan kita sesuai dengan kata-kata kita.

𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮 perkataan kita hendaklah sejalan dengan pikiran kita. (Hal 4)

Menurut penulis, orang yang berkata jujur adalah dia yang merdeka. Merdeka dari dosa dan kesalahan. Dia mengungkapkan kebenaran untuk sesuatu yang salah. Maka, dengan berkata jujur ia memerdekakan jiwanya dari kedustaan.

Orang yang bersikap jujur adalah manusia yang sadar bahwa setiap jiwa memiliki kesalahan, tidak lepas dari kekhilafan, dan kesesatan jalan.

Manusia yang berterus terang adalah manusia yang tindakan perbuatannya membuktikan bahwa dia tidak berhenti memperbaiki dan meluruskan jalan hidupnya.

Membaca hal ini saya ingat sebuah pesan seorang ustadz ketika di pondok dulu

"Berkata yang benar meskipun itu pahit."

Kesimpulan


Buku ini banyak membicarakan hakikat kebohongan dan kebenaran dalam kehidupan kita. Dengan membaca buku ini kita akan sadar, apakah selama ini perbuatan, perkataan, dan diam kita adalah sebuah kejujuran atau malah terdapat kebohongan.

2 komentar untuk "Review Buku: Bohong di Dunia"

  1. Ya... betul.... Berapa kali kita sdh membohongi diri sendiri, walau untuk kebaikan?
    Kata orang ; seorang istri dan seorang ibu, adalah pembohong untuk suami dan anak-anak nya.
    Eit..... Jangan berhenti sampai disini.

    BalasHapus