3 Manfaat Komunitas Menulis untuk Penulis/dok. Pribadi |
Seorang penulis tidak bisa berdiri sendiri untuk memiliki impian sebagai penulis besar. Untuk mendapatkan sebuah karya. Penulis pun butuh bantuan orang lain. Motivasi di luar adalah salah satu dukungan yang harus didapatkan oleh seorang penulis. Di sinilah peran komunitas bagi penulis.
Komunitas bagi penulis seperti rumah. Yang ketika lelah dia akan pulang untuk mencari tempat istirahat. Saat bingung ia akan pulang mencari solusi.
Nah, dari itu mari kita ketahui apa saja manfaat sebuah komunitas bagi seorang penulis.
3 manfaat komunitas menulis untuk penulis.
Pertama dengan adanya komunitas seorang bisa membangun relasi.
Menambah saudara dan juga keluarga. Dari itulah kenapa diawal dikatakan komunitas ibarat sebuah rumah. Karena ketika ia blank saat menulis. Dia bisa kembali kepada saudara-saudaranya untuk mencari bantuan. Di saat ia bingung dengan karyanya ia bisa datang meminta pendapat. Relasi pun semakin banyak jika banyak komunitas yang ia ikuti. Rumahnya pun semakin banyak.
Nah, ini juga yang sudah saya lakukan. Hari Selasa lalu saya baru saja bergabung dengan sebuah komunitas menulis yaitu Selasa Menulis
Komunitas yang masih tergolong sangat muda ini menjadi sebuah rumah baru untuk saya.
Di sini saya mendapatkan keluarga baru lagi yang memiliki impian dan harapan yang sama. Yaitu menjadi seorang penulis.
Kedua dengan adanya komunitas seorang penulis bisa membakar motivasi.
Memiliki relasi yang satu frekuensi akan terus bahu membahu untuk terus memberikan semangat. Teman-teman dalam komunitas adalah motivasi untuk membangkitkan kembali semangat yang hilang.
Bergabung bersama komunitas Selasa Menulis adalah kebanggaan bagi saya. Karena dari pelosok desa yang saya tinggal ini saya masih kurang mendapatkan motivasi menulis. Bertemu teman-teman baru. Saya bisa membakar lagi motivasi menulis saya.
Saya bisa mengasa kembali kemampuan dalam bercerita. Karena di tempat baru ini ada banyak saudara yang menyimpan bakat luar biasa yang seharusnya disebarluaskan agar bersemangat untuk melahirkan karya-karya yang menginspirasi orang lain.
Ketiga komunitas adalah wadah diskusi.
Kita butuh pikiran orang lain untuk mengembangkan sebuah karya. Butuh pendapat teman untuk memperkaya kosa kata dalam menulis. Semua itu bisa didapatkan dengan cara berdiskusi.
Pada kesempatan pertama saya sudah mendapatkan pelajaran luar biasa. Masuk ke rumah baru ini saya diajak berdiskusi kembali melihat dan mengingat para pengarang terkenal pada zamannya, yang karyanya masih hidup hingga saat ini. Salah satunya yaitu A. A Nafis.
Dari diskusi singkat yang dilakukan setelah Asar hingga pukul 18.00 Wita itu. Kami membaca kembali cerpen karya A. A. Nafis yang berjudul Robohnya Surau Kami. Dan dari diskusi ini saya mendapat sedikit bekal. Bahwa menulis butuh keberanian. Dan dari cerita Robohnya Surau Kami ini pun kita bisa tahu bahwa pengalaman menjadi ide besar untuk menulis.
Di mana cerpen Robohnya Surau Kami adalah buah pikiran penulis dari sebuah surau tua yang dipakai sebagai tempat ia mengaji. Surau itu milik seorang kakek tua yang sudah meninggal dunia.
Nah, itulah tiga manfaat bergabung bersama komunitas untuk penulis. Saat ini komunitas menulis tersebar di segala daerah. Kita pun bisa bergabung dengan komunitas menulis daerah lain melalui gorup-gorup menulis di media sosial.
Posting Komentar untuk "Kenapa Harus Ada Komunitas Menulis? Berikut 3 Manfaat Komunitas Menulis untuk Penulis"